Senin, 14 Desember 2009
Sabtu, 21 November 2009
Mirip Orang Jepang
Salut buat kamu teman. semua itu ku akui karena rambutmu kayak rumput jepang dan wajahmu kayak sandal jepang.
Putus Sandal
-Itu dosa
"PUTUS CINTA"
-Itu hampa
"PUTUS PERSAHABATAN"
-Itu menyiksa
"PUTUS SANDAL??"
-cangking aj... gitu aja kok repot!!!
Puisi Ungkapan Hati
Nafasku Terhenti sejenak
Denyut jantungku berdebar kencang
Apakah ini yang kurasakan
kau..kau..kau...
KENTUT Yaaa......
Haha..haha...haha...
Test Mata
$
dolar. . . .
¥
Yen. . . .
£
Euro. . . .
Rp.
Rupiah. . . .
hasil test mata:
ANDA POSITIF MATA DUITAN. . .
Sopir Angkot dan Dua Anak Kecil
Penumpang Angkot yang gw Naikin hanya beberapa Orang,..didepan anak-anak berdua dan di belakang hanya 1 orang Ibu Muda.
Terus gw duduk di Belakang.,gw liat dari spion tengah wajah sopir sedikit tidak enak..,ngomel -ngomel sendiri kagak jelas dah.,ngebut-ngebut juga gak jelas,terus gw pikir mungkin setoran nya belum nyampe kali..
Setelah tiba di depan Mall Cilandak anak-anak yg di didepan tadi turun.,lalu memberikan uang kertas 2 Ribu yang di lipat terus dia langsung balik kanan.
Ehhh tiba-tiba Sopir angkot Malah klakson manggil tuh anak-anak berdua.
Sopir angkot : "Ehh lu kasih berapa nih..tambah..masak lu kasih 2 ribu seribu lagi mana..???",katanya dengan wajah yang seram.
Salah seorang anak tadi bilang : "Gak ada lagi bang, benar.." anak tadi mengeluarkan isi kantongnya yang kosong."
Sopir angkot : "Eh Tambah gak,,masak bayar segini,udah murah nih..,kamu jangan bohong..??"
Salah seorang anak tadi bilang : "Benar bang gak ada..."
Sopir Angkot : "Ah kamu Pasti Bohong,,Ayo ngaku,,tambah gak...",dengan wajah yang aneh.
Salah seorang anak tadi bilang : "Aduh bang benaran gak ada..,,sumpah bang.."
Sopir Angkot : "Dasar Tukang Bohong..,gak mau nambah seribu lagi,kan ongkos nya udah murah juga"
Dia berangkat sambil ngegas mobil nya angguk-angguk itu karena kesal..gw jadi ngakak liat tinggah tu Sopir berdebat sama anak-anak gara-gara duit seribu..lama lagi..hihihih
Suara Binatang
Suara kucing: Meong..
Suara kambing: Mbeeekkk....
Suara monyet: .........? Kok diem nyet, lagi sariawan ya? ha..ha..
puisi Kepahlawanan
Yang gagah berani
Bila belanda datang
Aku serang
Bila belanda nyerang
Aku bilang "Idiih...beraninya sama anak kecil!!!"
Diman mayatnya berada
Makmum sudah banyak
Kain kafan sudah beli
Kranda sudah siap
Kuburan sudah digali..
Tapi mayatnya dimana?
Ya ampuun..malah enak-enak maen internet
Sini.. sudah ditngguin juga.
Mau dikubur jam berapa
Kamu tampil beda hari ini, Bro..
Mandi sudah..
Sholat udah...
Tampang dah Ok..
Costum juga sudah pas banget..
Pokoknya style abiz deh..
SO..
Mw dikubur jam berapa CUy..????
Menu minuman ES hari ini
2.Air jatuh =NetES
3.Air dingin =ES
4.Pepaya =KatES
5.Ikan bakar =PepES
6.Pesan sngkat =sm-ES
7.Org yg baca =StrES
8.Setuju??? =yEs
Sapiku ada lima
Sapiku ada lima
rupa-rupa warnanya
hitam putih kelabu
yang dua enggak tau
Sapiku hilang empat..aw..
hatiku sangat kacau
sapiku tinggal satu
mukanya kayak kamu
SMS membuat mata lelah
2. mmm.... Gimana ngomongnya ya.....???? Baca no 8
3. Penasaran ya??? Baca no 9
4. Dari pada bingung baca aja no 15
5. Gua gak berani ngomong nich!!!! 17 aja ya
6. Gua Pinginnya sich ngomong sekarang, tapi no 16 deh!!
7. Q bakal Ngomong, tapi baca dulu no 2
8. Yang pingin gua sampein tuch benar2 simple, makanya baca no 4
9. Gak usah deg2an gitu donk, Sederhana kok, Segampang baca no 18
10. Belum , Baca no 19 dulu !!
11. Mulai capek ya?? Sabar, Baca aja no 13
12. Sebenarnya gua pungin ngomong kalo (ah, Baca no 3 deh)
13. Tinggal dikit lagi, baca no 20
14. Duh, capek deh!!! baca no 21
15. Dah mulai pusing? Baca no 6
16. masih belum ngerti ya?? baca no 12
17. ah malu nich!!, baca no 7
18. gua gak tau, loe bakal ngerti apa gak!! Tolong baca no 10
19. Baca no 11 Dengan tenang ya,, ntar loe tau ndiri.
20.Sekarang gua ngomong deh, baca no 14 pelan-pelan ya
21. gak jadi ngomong wez !!! "MATA PUSING" @_@
Aktifkan pi-RING nada perut
Buku Terbaru
Judul : The Devil Who Tamed Her
Penulis : Johanna Lindsey
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 536 Halaman
Terbit : November 2009
Terjebak Pertaruhan Cinta
KECANTIKAN Ophelia Reid sudah begitu terkenal di tengah masyarakat
Bahkan Ophelia mampu memutuskan ikatan pertunangan dengan seorang bangsawan muda Duncan MacTavish yang sudah dijalin lama. Hatinya begitu dingin dan tak ada tempat meski hanya setitik cinta bagi lelaki. Seakan tak ada seorang pun yang mampu mengubah perangai buruk putri.
Akhirnya tampillah Raphael Locke –sahabat
Sebagai putra bangsawan, Raphael Locke memiliki fisik yang memesona, tinggi, tampan, dan simpatik. Dia pun keturunan bangsawan yang paling kaya di
Raphael pun tak pernah tertarik dengan Ophelia yang cantik karena dikenal memiliki reputasi buruk di kalangan masyarakat
Namun, di Northumberland, Raphael banyak mendapatkan pengalaman yang tak pernah diduga sebelumnya bersama Ophelia. Begitu juga sebaliknya, Ophelia menikmati kebersamaan dengan Raphael. Kekakuan, pertengkaran kecil, berubah menjadi sesuatu yang mneyenangkan, bahkan mengairahkan keduanya.
Petualangan Raphael dan Ophelia dikemas mengalir dan ringan dalam novel The Davil Who Tamed Her karya penulis novel-novel bestseller Johanna Lindsey. Novel setebal 536 halaman ini dan diterbitkan Gagas Media mengajak pembaca megikuti kehidupan para bangsawan Inggris pada abad pertengahan.
Di mana para bangsawan muda yang kaya selalu menjadi incaran para perempuan cantik untuk bisa menjadi pendampingnya. Orangtua pun begitu berambisi bisa menikahkan anak gadisnya dengan salah satu pemuda bangsawan yang terhormat.
Novel ini secara apik menuturkan konflik cinta dan ambisi layaknya sebuah permainan yang mendebarkan. Bahkan sulit membedakan mana yang sebenarnya cinta sejati dan mana ambisi yang tersembunyi atas nama cinta. Sehingga meruapkan berbagai prasangka, dugaan, dan kebencian.
Lalu, apakah usaha Raphael untuk menaklukkan Ophelia agar menjadi putri yang berwatak lembut berhasil? Banyak kisah tak terduga yang terjadi dalam novel ini yang layak Anda ikuti sampai akhir. Apakah cinta mampu meredam segala ambisi atau sebaliknya ambisi yang membutakan cinta sepasang anak manusia ini. (wasis wibowo)